
Jebloknya prestasi tim Persib Bandung di musim 2010/2011 sepertinya membuat gerah para owner klub kebanggaan bobotoh ini. Mereka melakukan langkah yang benar-benar berani yaitu memilih pemain sebelum menentukan pelatih yang akan menangani tim.
Jebloknya prestasi musim lalu membuat Daniel Roekito tidak diperpanjang lagi kontraknya sebagai pelatih, begitu pula dengan sebagian besar pemain lainnya. Pemain yang coba dipertahankan pun akhirnya sebagian memilih berlabuh di tim lain.

Akhirnya setelah beberapa lama, bobotoh bisa mengenal siapa saja yang akan menjadi punggawa tim Maung Bandung musim depan. Persib pun menarik nama-nama yang masuk dan pernah masuk dalam skuad tim nasional Indonesia seperti Pitoy, Nasuha, Tony Sucipto, Zulkifli Syukur, M Ilham, dll. Uniknya, nama-nama ini diperkenalkan sebelum Persib memiliki pelatih.
Setelah ditunggu, akhirnya nama pelatih itu datang juga. Dialah Drago Mamic, pria kebangsaan Kroasia, mantan pelatih tim nasional Myanmar, yang pernah mengantarkan klub China Dalian Shide sebagai Runner Up Piala Winner Asia 2001. Bagaikan koki yang tidak diberi kesempatan memilih bahan yang akan dimasaknya, Mamic membawa beberapa konsep perubahan di Persib Bandung.

Mamic menerapkan pendekatan humanis kepada para pemain. Dia bahkan berjanji tidak akan menyalahkan pemainnya jika melakukan kesalahan dalam pertandingan. Mantan pelatih timnas Myanmar ini menerapkan disiplin yang fleksible dan bisa diterima oleh anak buahnya. Mamic pun berani menurunkan pemain muda Persib di beberapa laga. Bahkan di Dafonsoro, Mamic memainkan Jajang Sukmara selama 90 menit penuh.
Salah satu perubahan yang dibawa Mamic adalah formasi 4-2-3-1 untuk tim Maung Bandung. Formasi ini pada awalnya menuai kekecewaan di beberapa kalangan. Terlebih lagi pada saat pembukaan Indonesian Premier League (IPL), Persib ditahan imbang oleh tamunya Semen Padang 1-1. Satu-satunya gol Persib pun dihasilkan dari titik penalti. Namun Mamic tetap teguh pada pendiriannya, terlebih lagi setelah memasukan nama Robbie Gaspar sebagai pemain baru pengisi lini tengah Persib.

Keteguhan dan pendekatan Mamic memang sampai saat ini membuahkan hasil. Persib berhasil menorehkan beberapa rekor, setelah memutuskan berlaga kembali di Liga Super Indonesia. Dengan formasinya tersebut, Mamic berhasil membawa persib menjadi salah satu tim yang tidak terkalahkan di LSI sampai saat ini. Di musim ini, Persib berhasil meraih cleansheet di laga away pertama setelah 9 musim. Persib berhasil meraup nilai 8 dari 4 kali pertandingan dan sempat menduduki posisi teratas klasemen sementara.
Catatan-catatan tersebut memang belum bisa dijadikan dasar bahwa Persib sekarang lebih baik atau akan bisa berprestasi maksimal di musim ini. Namun setidaknya, kita melihat ada beberapa nilai positif sejak kehadiran seorang Drago Mamic di klub ini. Semoga saja di tahun 2012, Drago Mamic dan tim Persib-nya mampu berbicara lebih banyak lagi.
In Mamic We Trust
Tidak ada komentar:
Posting Komentar